Cara Mengatasi Alergi Karet

Karet Alam atau Lateks merupakan produk yang terbuat dari cairan gerah yang berasal dari pohon karet atau Heavea Brasiliensis. Meskipun beberapa jenis karet sintetis juga ada yang di sebut lateks tetapi ia tidak melepasakan protein yang menimbulkan alergi pada kulit.

Alergi lateks sendiri merupakan suatu reaksi terhadap protein tertentu dalam karet lateks. Jumlah paparan lateks yang dibutuhkan untuk menghasilkan sensitisasi atau reaksi alergi tidak di ketahui. Selain itu, meningkatnya paparan protein lateks juga dapat meningkatkan resiko gejala alergi. Sementara pada orang yang peka, gejala ini biasanya akan terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan, tetapi gejala lain juga bisa saja terjadi setelah beberapa jam dan gejalanya cukup bervariasi.

Biasanya reaksi ringan alergi lateks akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal-gatal serta bercak merah. Bahkan reaksi yang lebih parah akan menyebabkan gejala pada ppernafasan seperti pilek, bersin, mata gatal, gatal tenggorokan dan asma atau sesak nafas, batuk dan mengi. Selain itu juga akan mengakibatkan shock dan reaksi mengancam jiwa meskipun sangat jarang terjadi.

Untuk itulah mendeteksi gejala awal, mengurangi paparan lateks, dan mendapatkan nasihat tim medis merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mencegah efek kesehatan jangka panjang. Jika seseorang mengalami alergi terhadap lateks maka harus dilakukan penanganan khusus untuk mencegah paparan. Yaitu dengan cara menggunakan obat untuk mengurangi gejala alergi lateks.

Dan berikut di bawah ini adalah beberapa langkah-langkah yang harsu dilakukan untuk melindungi diri dari paparan lateks dan alergi di tempat kerja:
1. Gunakan sarung tangan non-lateks untuk kegiatan yang tidak menyebabkan kontak dengan bahan berbahaya seperti persiapan makanan, pembersihan rumah rutin, perawatan umum, dan lainnya.
2. Gunakan alat perlindungan yang tepat dibutuhkan saat menangani bahan berbahaya. Dan jika Anda memilih menggunakan sarung tangan lateks, maka gunakanlah sarung tangan bebas serbuk dengan kandungan protein yang sedikit. Sarung tangan seperti ini juga dapat mengurangi paparan terhadap protein lateks dan mengurangi risiko alergi lateks.
3. Perlu anda ketahui bahwa, Sarung tangan lateks hypoallergenic tidak mengurangi risiko alergi lateks. Tetapi dapat mengurangi reaksi bahan kimia tambahan dalam lateks (alergi dermatitis kontak).
4. Gunakan cara kerja yang tepat untuk mengurangi kemungkinan reaksi terhadap lateks.
5. Saat menggunakan sarung tangan lateks, sebaiknya jangan menggunakan krim tangan yang berbasis minyak atau lotion karena yang dapat menyebabkan kerusakan sarung tangan.
6. Kemudian Setelah melepas sarung tangan lateks, cucilah tangan anda dengan menggunakan sabun dan gosok dengan lembut dan keringkan tangan.
7. Lakukan pembersihan rumah dengan baik serta rutin membersihkan peralatan yang terkontaminasi dengan debu lateks.
8. Belajarlah untuk mengenali gejala-gejala alergi lateks seperti ruam kulit, bercak merah, kemerahan, gatal, gejala hidung, mata, asma, dan shock.
Dan Jika anda mengalami gejala alergi lateks, sebaiknya menghindari kontak langsung dengan sarung tangan lateks dan produk lateks lain sampai anda memeriksakan diri anda ke dokter yang berpengalaman dalam menangani alergi lateks.

Sedangkan jika Anda memiliki alergi lateks, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pencegahan berikut di bawah ini :
1. Hindari kontak dengan sarung tangan lateks dan produk lateks.
2. Hindari daerah di mana Anda bisa menghirup bubuk dari sarung tangan lateks yang dikenakan oleh pekerja lain.
3. Beritahu atasan Anda dan penyedia layanan kesehatan (dokter, perawat, dokter gigi, dll) bahwa Anda memiliki alergi lateks.
4. Memakai gelang tanda medis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top